Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

Buruan like Universitas Pekalongan di facebook mu !!
Menu Bahasa

Rabu, 22 September 2010

Rektor Universitas Pekalongan di demo

Rektor Universitas Pekalongan (Unikal) didemo puluhan mahasiswa Rabu (24/3). Mereka menuntut fasilitas untuk proses belajar mengajar yang dirasakan belum ideal.

Aksi tersebut dilakukan di dalam kampus. Mereka menuntut fasilitas dan gedung kesekretariatan mahasiswa yang hingga kini belum terealisasi.

Unjuk rasa yang dilakukan sebagaian kecil mahasiswa tersebut menjadi perhatian, pasalnya dilakukan di tengah lingkungan kampus sementara orasinya menggunakan pengeras suara.

Ketua BEM pandu menerangkan aksi etrsebut merupakan tuntutan mahasiswa terhadap fasilitas kampus yang dirasakan hingga kini belum ada perubahan.

"Fasilitas internet yang kini dibatasi, dan jumlah komputer yang tidak ideal untuk ribuan mahasiswa," ucapnya.


Dikatakan Pandu, dalam satu pekan depan akan dilakukan konsoliodasi terhadap organisasi-organisasi Unikal untuk membahas tuntutan yang akan diperjuangkan.
"Sangat memprihatinkan ketika sektor riil pendidikan berubah substansi menjadi industri jasa tidak relevan dengan apa yang diutamakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Ilik Jamron koordinator aksi saat ditemui Radar di sela orasinya.


Menurutnya orientasi pendidikan yang kapitalistik dalam pembiayaan serta kualitas yang tidak bermutu dan hanya berdasarkan bagaimana mempromosikan kampus dalam mengejar target kuantitas sementara tidak diimbangi dengan kualitas dan fasilitas sebagai penunjang faktor belajar.

"Banyak fasilitas yang belum mempunyai gedung, bahkan ruang kesekretariatan yang semestinya ada banyak yang belum punya, padahalkan keberadaannya kan untuk penunjang kegiatan mahasiswa,"ucapnya.


Dikatakan Ilik semestinya mahasiswa mendapatklan hak yang harus didapatkan dari fasilitas kampus yang dijanjikan, selama itu juga mahasiswa juga telah memberikan haknya atas pembayaran uang kuliah, dalam orasi tersebut mahasiswa mengancam akan mengadakan aksi lebih besar apabila tuntutan tersebut tidak diakomodir.

Aksi demo simpatik tersebut berlangsung cukup singkat hanya sekitar 30 menit dari pukul 09.00 hingga 10.00, selain menuntut untuk terpenuhinya fasilitas sarana mahasiswa aksi tersebut juga menuntut dosen yang tidak layak persyaratan serta rektor yang harus menyandang gelar profesor.

Rektor Universitas Pekalongan (Unikal) didemo puluhan mahasiswa Rabu (24/3). Mereka menuntut fasilitas untuk proses belajar mengajar yang dirasakan belum ideal.

Aksi tersebut dilakukan di dalam kampus. Mereka menuntut fasilitas dan gedung kesekretariatan mahasiswa yang hingga kini belum terealisasi.

Unjuk rasa yang dilakukan sebagaian kecil mahasiswa tersebut menjadi perhatian, pasalnya dilakukan di tengah lingkungan kampus sementara orasinya menggunakan pengeras suara.

Ketua BEM pandu menerangkan aksi etrsebut merupakan tuntutan mahasiswa terhadap fasilitas kampus yang dirasakan hingga kini belum ada perubahan.

"Fasilitas internet yang kini dibatasi, dan jumlah komputer yang tidak ideal untuk ribuan mahasiswa," ucapnya.


Dikatakan Pandu, dalam satu pekan depan akan dilakukan konsoliodasi terhadap organisasi-organisasi Unikal untuk membahas tuntutan yang akan diperjuangkan.
"Sangat memprihatinkan ketika sektor riil pendidikan berubah substansi menjadi industri jasa tidak relevan dengan apa yang diutamakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Ilik Jamron koordinator aksi saat ditemui Radar di sela orasinya.


Menurutnya orientasi pendidikan yang kapitalistik dalam pembiayaan serta kualitas yang tidak bermutu dan hanya berdasarkan bagaimana mempromosikan kampus dalam mengejar target kuantitas sementara tidak diimbangi dengan kualitas dan fasilitas sebagai penunjang faktor belajar.

"Banyak fasilitas yang belum mempunyai gedung, bahkan ruang kesekretariatan yang semestinya ada banyak yang belum punya, padahalkan keberadaannya kan untuk penunjang kegiatan mahasiswa,"ucapnya.


Dikatakan Ilik semestinya mahasiswa mendapatklan hak yang harus didapatkan dari fasilitas kampus yang dijanjikan, selama itu juga mahasiswa juga telah memberikan haknya atas pembayaran uang kuliah, dalam orasi tersebut mahasiswa mengancam akan mengadakan aksi lebih besar apabila tuntutan tersebut tidak diakomodir.

Aksi demo simpatik tersebut berlangsung cukup singkat hanya sekitar 30 menit dari pukul 09.00 hingga 10.00, selain menuntut untuk terpenuhinya fasilitas sarana mahasiswa aksi tersebut juga menuntut dosen yang tidak layak persyaratan serta rektor yang harus menyandang gelar profesor.

0 komentar:

Posting Komentar

 
| Home | Sawahjoho | Matrix | Unikal | Majollcraft | Sex dan Kesehatan | Privacy Policy |
Iklan oleh google